Jakarta (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI menemukan enam permasalahan menjelang pemungutan dan penghitungan suara berdasarkan hasil patroli pengawasan se-Indonesia secara serentak.
Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty mengatakan temuan tersebut merupakan hasil patroli pengawasan terhadap data dari 343.307 tempat pemungutan suara (TPS) di 27 provinsi, yang masuk ke aplikasi Sistem Informasi Pengawasan Pemilu (Siwaslu), per 14 Februari 2024, pukul 00.01 WIB.
"Pertama, terdapat pemilih di 18.689 TPS yang belum menerima Formulir Model C Pemberitahuan KPU. Provinsi dengan kejadian terbanyak, yakni di atas 1.000 TPS, terdapat di Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur, Sumatera Utara, dan Sulawesi Selatan," kata Lolly dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.
Kedua, lanjut dia, terdapat 3.100 TPS yang belum disiapkan hingga H-1 pencoblosan atau pada Selasa, 13 Februari 2024, pukul 21.00 WIB.
Provinsi dengan kejadian tersebut terbanyak, yakni di atas 100 TPS, terdapat di Jawa Barat, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Jawa Timur, Sumatera Utara, Banten, Sumatera Selatan, dan Riau.
"Ketiga, terdapat 3.597 TPS berada di tempat yang sulit dijangkau atau diakses oleh penyandang disabilitas pengguna kursi roda dan lanjut usia. Misalnya, tempat TPS berbatu, berundak tanahnya, berumput tebal, berpasir, bertangga, dan/atau melompati parit," tambahnya.
Lolly menjelaskan provinsi dengan kejadian sulit dijangkau pemilih paling banyak terdapat di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bawaslu temukan enam masalah jelang pemungutan dan penghitungan suara