Kota Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menyiapkan sebanyak 736 bangunan sekolah dijadikan tempat pemungutan suara (TPS) untuk mengantisipasi potensi hujan deras saat hari pencoblosan.
"Total seluruh sekolah SD dan SMP yang fasilitasnya digunakan ada 257 sekolah. Dan ada 736 sekolah yang dijadikan TPS," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Hikmat Ginanjar di Bandung, Selasa.
Hikmat meminta kepada aparat kewilayahan dan ketua kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) bisa tepat waktu dalam menggunakan fasilitas sekolah.
Sebab, kata dia penghitungan suara biasanya berlangsung lama dan berjenjang. Sedangkan besok harinya sekolah sudah kembali digunakan oleh para siswa.
"Biasanya paling malam itu bisa sampai pukul 02.00 WIB. Namun, kami mengingatkan, karena esok harinya harus digunakan anak-anak untuk bersekolah. Mohon bisa selesai tepat waktu," kata dia.
Ia menambahkan, jika ternyata proses pemilu berjalan di luar waktu yang telah ditentukan, maka kegiatan belajar mengajar akan tetap berjalan. Namun, dengan beberapa penyesuaian.
"Tapi kami tetap mohon kalau bisa selesai tepat waktu dan bisa dirapikan kembali semua sarana prasarananya," katanya.
Sementara itu, Penjabat Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono menyampaikan terdapat beberapa TPS yang berada di wilayah potensi titik banjir, sehingga perlu diupayakan mencari TPS cadangan jika sewaktu-waktu terjadi banjir.
"Kita masifkan monitoring di wilayah masing-masing. Jika ada potensi bencana terutama banjir, segera lakukan langkah-langkah antisipasinya. Kami sudah menugaskan Disdik untuk menjadikan sekolah sebagai TPS cadangan,” kata Bambang.