Bandung (ANTARA) - Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Barat(Jabar) bersama penyelenggara pemilu (KPU dan Bawaslu), memperkuat sinergisitas guna menjaga kondusifitas wilayah selama masa Pemilu 2024, termasuk dalam menyambut masa tenang pesta demokrasi ini.
"Hari ini rangkaian dari menjaga Jabar kondusif mulai dari persiapan, saat pemilu, penghitungan suara, sampai pelantikan nanti. Dan tentunya kita berharap sama-sama menjaga Jabar yang aman, netral, tenang (Anteng)," kata Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin selepas apel siaga dan sinergi pengawasan masa tenang Pemilu 2024 di Arcamanik, Bandung, Jumat.
Baca juga: Cawapres Muhaimin apresiasi dukungan 140 ponpes di Jabar untuk AMIN
Dalam masa tenang yang akan berlangsung mulai tanggal 11 Februari 2024, Bey mengatakan pihak Pemprov Jabar dan Pemda Kota dan Kabupaten di seluruh Jabar, akan turun bersama-sama dengan Bawaslu untuk membersihkan alat peraga kampanye (APK).
"Masa tenang itu masa tidak boleh berkampanye. Jadi kita sama-sama beraktivitas seperti biasa tapi tidak boleh ada kampanye. Satpol PP akan diturunkan untuk membantu Bawaslu mulai tanggal 10 Februari malam sampai tanggal 11 Februari dini hari. Nanti kami akan sampaikan juga jajaran kabupaten dan kota untuk membantu pekerjaan dari Bawaslu," kata Bey.
Di lokasi yang sama, Ketua Bawaslu Jabar Zacky Muhammad Zamzam mengungkapkan bahwa sinergi seperti ini memang dibutuhkan demi kesuksesan Pemilu 2024, yang tidak hanya ditentukan oleh penyelenggara pemilu yakni KPU dan Bawaslu."Ini supaya nanti 14 Februari 2024 ini bisa berjalan aman, netral, tenang, sesuai tagline, Jabar Anteng. Nah, kaitan dengan persiapan pengawasan di masa tenang, unsur Bawaslu di tingkat Kabupaten Kota sampai dengan tingkat ke Panwascam dan Kelurahan Desa, bahkan dibantu oleh pengawas TPS, akan dikolaborasikan dengan pemerintah daerah masing-masing," ucapnya.
Zacky mengatakan bahwa Bawaslu memastikan begitu tahapan kampanye selesai, pada jam 00.00, pada tanggal 11, pihaknya mulai bergerak untuk pembersihan alat peraga kampanye, terutama di tempat-tempat yang memang akan dijadikan TPS.
"Itu kan sama sekali harus bersih dari alat peraga kampanye dalam bentuk apapun. Selain alat peraga, kita juga harus tetap konsen pada patroli pengawasan anti money politik, politik uang dalam masa tenang," ucapnya.
Baca juga: Golkar kampanye terakhir di Jabar, targetkan 116 kursi legislatif