Jakarta (ANTARA) - Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) dan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) memastikan tidak akan mengikuti aksi pada 1 Februari 2024.
Ketua Umum GMKI Jefri Gultom mengatakan sampai saat ini organisasinya tak membuat keputusan untuk mengikuti aksi 1 Februari. Menurut dia, GMKI baru tahu ada rencana aksi semacam itu pada Senin malam (29/1).
"Saya tidak tahu apakah ada oknum yang mengatasnamakan GMKI yang terlibat dalam rencana aksi itu; tetapi sampai saat ini, saya tidak mengetahui hal tersebut dan saya mendapat informasi dari teman-teman organisasi lain (aksi) itu hoaks," ujar Jefri dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa.
Dia mengungkapkan bahwa logo GMKI dicatut tanpa izin dalam aksi tersebut. Jefri pun khawatir isu ini diarahkan untuk kepentingan Pemilu 2024.
"Saya selaku ketua umum GMKI sangat keberatan jika logo GMKI ada di situ, karena saya tidak tahu dan tidak ada izin," jelasnya.
"Saya mengimbau mari jaga pemilu ini yang tinggal beberapa hari ini dengan kedamaian dan penuh kegembiraan serta menjaga persaudaraan sebagai anak bangsa walaupun berbeda pilihan," tambah Jefri.
Sementara itu, Ketua PMKRI Tri Urada mengatakan dirinya tak mengetahui keikutsertaan organisasinya dalam aksi 1 Februari.
Sebab, saat ini pihaknya sedang melakukan Workshop Nasional: Roadmap PMKRI Menuju Indonesia Emas 2045 sejak Minggu (28/1) hingga Jumat (2/2) di Yogyakarta.Dia menyebut logo organisasinya dicatut tanpa izin pada poster aksi tersebut.
"Iya, betul (dicatut)," ujar Tri.
Untuk diketahui, poster digital aksi 1 Februari 2024 beredar di media sosial. Pada bagian bawah poster digital itu tercantum logo-logo organisasi kemahasiswaan, seperti HMI, PMII, GMKI, GMNI, PMKRI, KAMMI, IMM, BEM UI, BEM UGM, BEM ITB, dan lainnya.
Terdapat nama narahubung aksi pada poster tersebut ialah Aan serta Ketua nonaktif BEM UI Melki Sedek Huang.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: GMKI dan PMKRI pastikan tidak ikut aksi 1 Februari