Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis ditutup melemah dipimpin oleh saham-saham sektor keuangan.
IHSG ditutup melemah 49,78 poin atau 0,69 persen ke posisi 7.178,04. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 6,45 poin atau 0,67 persen ke posisi 959,79.
“Bursa Asia didominasi penguatan, yang terpengaruh oleh kebijakan bank sentral China yang akan menopang pemulihan ekonomi dalam negerinya,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
Stimulus baru di China meningkatkan sentimen pasar di kawasan Asia-Pasifik, dimana China berjanji untuk mengurangi rasio persyaratan cadangan bank sebesar 50 basis poin pada bulan depan, serta melepaskan sekitar satu triliun yuan pendanaan jangka panjang ke pasar.
Para pelaku pasar juga akan menantikan konferensi pers Presiden European Central Bank (ECB) Christine Lagarde untuk mendapatkan petunjuk mengenai waktu penurunan suku bunga pada tahun ini.
Meskipun ECB mengakhiri siklus kenaikan suku bunganya pada September 2023, ECB masih mempertahankan sikap yang agak hawkish karena tekanan harga yang terus-menerus di Zona Euro dan adanya ketidakpastian yang berasal dari ketegangan geopolitik, termasuk blokade Laut Merah.
Namun demikian, investor yakin ECB akan terpaksa memangkas suku bunga secepatnya, dengan langkah pertama pada April atau Juni 2024, yang menghasilkan total penurunan 130 basis poin pada tahun ini.
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor meningkat yaitu dipimpin sektor energi yang meningkat sebesar 1,48 persen, diikuti sektor berang baku dan sektor industri.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup melemah dipimpin sektor keuangan