Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis berpotensi bergerak sideways (mendatar) menjelang rilis data-data perekonomian Amerika Serikat (AS)
IHSG dibuka melemah 12,29 poin atau 0,17 persen ke posisi 7.215,53. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 2,80 poin atau 0,29 persen ke posisi 963,44.
“Hari ini IHSG berpotensi bergerak sideways menunggu data ekonomi GDP US dan Core PCE US yang akan rilis dalam pekan ini. Level resistance 7.280- 7.320 dan support 7.150- 7.200,” ujar Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman di Jakarta, Kamis.
Dari mancanegara, AS akan melaporkan data Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB) dan Personal Consumption Expenditures (PCE) Price Index secara berurutan masing-masing pada Kamis (25/01) dan Jumat (26/01) pekan ini.
Pergerakan indeks di Asia didukung oleh optimisme bahwa pemerintah China akan menawarkan dukungan untuk pasar saham, dimana Perdana Menteri (PM) China Li Qiang pada Senin (22/01), menegaskan perlunya kebijakan yang lebih nyata untuk menopang pasar saham dan meningkatkan tingkat kepercayaan investor.
Neraca perdagangan Jepang tercatat surplus 62,1 miliar dolar AS, dibandingkan defisit 122,1 dolar AS. Selain itu, investor berfokus pada rilis data Manufacturing PMI zona Euro, Jerman, Perancis, dan Inggris yang diumumkan Rabu (24/01) waktu setempat, menjelang pertemuan kebijakan bank sentral Eropa (ECB).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG berpotensi mendatar jelang rilis data perekonomian AS