Realisasi Transfer ke Daerah (TKD) tahun 2023 mencapai Rp68,68 triliun (99,3 persen dari pagu APBN 2023), meningkat sebesar 2,1 persen dibandingkan pada tahun 2022.
Kinerja TKD yang menguat, ucap dia, dipengaruhi oleh, pertama penyaluran Dana Alokasi Umum (DAU) yang meningkat seiring peningkatan pagu DAU TA 2023 dibanding TA 2022, kedua oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik karena optimalnya penyaluran Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) dan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK), serta yang ketiga adalah peningkatan penyaluran Dana Desa.
Sedangkan, penurunan terjadi pada komponen Dana Bagi Hasil (DBH) dan DAK Fisik yang pada pagu tahun anggaran 2023 lebih rendah dibanding tahun 2022, serta penyaluran Dana Insentif Fiskal tahun anggaran 2023 juga diberikan secara selektif hanya kepada Pemda yang memiliki kinerja baik dalam penanggulangan stunting, kemiskinan ekstrim, dan lain-lain.
Sementara, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Januari sampai dengan Desember 2023 mencapai Rp29,12 triliun kepada 558.316 debitur dengan skema terbesar pada KUR Mikro (63,9 persen).
Sementara untuk penyaluran kredit Ultra Mikro (UMi) Januari sampai dengan Desember 2023 mencapai Rp1,60 triliun kepada 393.118 debitur dengan sektor tertinggi pada perdagangan besar dan eceran (96,61 persen).
"Secara keseluruhan kinerja APBN di Jawa Barat sampai dengan bulan Desember 2023 cukup baik dan masih mencatatkan surplus ditopang kinerja fiskal secara holistik, baik dari pendapatan yang tumbuh kuat maupun optimalisasi belanja yang tetap terjaga," tuturnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kinerja positif APBN jaga stabilitas perekonomian Jabar 2023