Jakarta (ANTARA) - Politikus Maruarar Sirait mengatakan Presiden Joko Widodo dan capres Prabowo Subianto merupakan contoh pemimpin yang menjaga kerukunan bangsa Indonesia.
Saat mendampingi Prabowo Subianto berkampanye di Lapangan GGM, Majalengka, Jawa Barat, Minggu, Maruarar mengajak warga Majalengka yang tergabung dalam komunitas "Sahabat Bang Ara" untuk mendoakan Prabowo terpilih memenangi Pilpres 2024 dan memimpin Indonesia tidak hanya selama satu periode pemerintahan, tetapi dua periode yaitu hingga 10 tahun mendatang.
"Kalau tidak ada Jokowi dan Prabowo, tidak ada contoh soal kerukunan. Pemimpinnya cuma ada konflik terus, bertarung terus. Kita bersyukur Bung Karno mengajarkan 'jasmerah', jangan melupakan sejarah," kata Maruarar dalam acara Sehat Bersama untuk Indonesia Maju di Majalengka, Jawa Barat, Minggu.
Bagi Ara, panggilan populer Maruarar, bersatunya Jokowi dan Prabowo merupakan bukti pemimpin yang saling menghormati sejarah dan mencetak sejarah.
"Bukan hanya (mencetak sejarah) di Indonesia, tetapi di dunia. Ini adalah nilai kelas dunia. Nilai juara. Dua orang yang bertarung keras bisa bersatu untuk Indonesia," tambah Maruarar.
Dia juga mengaku belajar banyak dari Prabowo. Maruarar menilai Prabowo sebagai sosok yang tulus dan apa adanya.
"Saya belajar dari Bapak (menjadi sosok) apa adanya. Saya salut dengan ketulusan Bapak dan selama Bapak empat tahun selalu setia mendukung Pak Jokowi," kata Maruarar.
Sementara itu, di atas panggung acara tersebut, Prabowo berterima kasih atas dukungan Maruarar beserta komunitas "Sahabat Bang Ara" kepada dirinya dan cawapres Gibran Rakabuming Raka.
Jokowi dan Prabowo adalah contoh kerukunan bangsa, kata Maruarar Sirait
Minggu, 21 Januari 2024 19:45 WIB