Selain Nadia Lestari, ada juga Fithri Nuraini, salah satu perintis yang berhasil membangun jasa voice over bernama “Suara Fithri”.
Perjalanan Fithri dimulai dari ikut berbagai perlombaan voice over, menjalani latihan intensif untuk meningkatkan pelafalan, intonasi, dan bereksperimen dengan karakter suara yang unik.
“Saya terdorong menjadi seorang voice over talent karena ingin memiliki penghasilan sendiri. Mengasah potensi yang menurut saya bagus dan peluangnya sangat besar, apalagi pekerjaan ini bisa dilakukan dimana saja asalkan alatnya memenuhi kriteria untuk menghasilkan suara yang bagus,” katanya.
Namun, perjalanan perintis tidak selalu mulus. Fithri menghadapi tantangan awal seperti kendala dalam memperoleh peralatan yang memadai dan kondisi lingkungan yang tidak selalu mendukung. Meskipun begitu, semangat dan dedikasi Fithri tidak pernah luntur.
"Saya berhasil mengatasi tantangan sejauh ini berkat rasa percaya diri yang terus dibangun," ungkapnya.
Dalam menyampaikan pesan kepada mereka yang ingin memulai karir di dunia voice over, Fithri menekankan keberanian untuk mengeksplorasi bakat dan konsistensi dalam pengembangan kemampuan suara.
"Dari awal berdiri hingga saat ini, pencapaian terbesar saya yakni bisa membantu biaya kehidupan sehari-hari selama saya menjadi mahasiswa, dan dapat bermanfaat bagi banyak UMKM untuk bisa melakukan promosi melalui suara saya. Saya juga bisa sekaligus memberikan banyak ilmu melalui channel YouTube yang saya isikan suaranya.
"Pencapaian terbesar saya selain bisa mengisi suara untuk pihak-pihak dan lembaga penting, saya juga sangat senang dapat bermanfaat untuk orang lain," kata Fithri dengan raut berseri.
Dari Nadia dan juga Fithri dapat disarikan bahwa prospek kerja voice over di era digitalisasi terlihat semakin cerah dan menjanjikan. Semakin banyak perusahaan dan pembuat konten yang menyadari kepentingan suara berkualitas, membuka jalan bagi para profesional suara untuk berkembang dan berkontribusi dalam era digital yang terus berkembang pesat.
'Voice Over' profesi yang menjanjikan di era digitalisasi
Oleh Fathimah Az Zahra Rabu, 17 Januari 2024 11:56 WIB