Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa ditutup menguat di tengah pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
IHSG ditutup menguat 18,79 poin atau 0,26 persen ke posisi 7.242,79. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,33 poin atau 0,14 persen ke posisi 975,39.
“Bursa regional Asia melemah yang tampaknya dipengaruhi oleh memanasnya konflik di Timur Tengah setelah militan Houthi menyerang kapal komersial milik Amerika Serikat (AS) di laut merah, yang menjadi perhatian pasar, dimana Laut Merah merupakan rute perdagangan terpenting di dunia,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.
Sebelumnya, Houthi menyampaikan posisi kelompok tersebut tidak berubah setelah serangan yang dipimpin AS, yang mengindikasikan bahwa serangan akan terus berlanjut pada kapal-kapal yang menuju ke Israel.
Ketegangan di Laut Merah akan memberikan gangguan terhadap kestabilan perekonomian global.
Dari dalam negeri, IHSG cenderung menguat ditopang surplusnya neraca perdagangan periode Desember 2023, yang memberikan katalis positif, sebab neraca perdagangan berkontribusi positif dalam menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia.
Selain itu, Bank Indonesia (BI) merilis posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada November 2023 tetap terkendali atau sebesar 400,9 miliar dolar AS atau tumbuh 2,0 persen (yoy), atau lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang hanya sebesar 0,7 persen (yoy).
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor meningkat yaitu dipimpin sektor barang konsumen primer sebesar 0,95 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup menguat di tengah pelemahan bursa kawasan Asia