Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup melemah seiring pelaku pasar 'wait and see' rilis Indeks Harga Konsumen (CPI) Amerika Serikat (AS) pada Kamis malam nanti.
IHSG ditutup melemah 7,34 poin atau 0,10 persen ke posisi 7.219,96. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,80 poin atau 0,08 persen ke posisi 969,94.
“Hari ini, perhatian pasar tertuju pada laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) AS yang diperkirakan akan mengalami penurunan,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajian di Jakarta, Kamis.
Dari mancanegara, neraca perdagangan Australia telah rilis pada hari ini dan meningkat menjadi 11.437 miliar dolar Australia, atau lebih tinggi daripada bulan sebelumnya yang sebesar 7.660 miliar dolar Australia
Kemudian, cadangan devisa Jepang naik menjadi 1.294,6 miliar dolar AS, atau lebih tinggi daripada bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 1.269,7 miliar dolar, dengan dua rilis data ekonomi tersebut tentunya menunjukkan perekonomian mulai memulih.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG bergerak ke zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor meningkat, yaitu dipimpin sektor transportasi dan logistik sebesar 1,14 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor teknologi yang masing-masing naik sebesar 0,99 persen dan 0,71 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup melemah seiring pasar 'wait and see' rilis inflasi di AS