Cianjur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menetapkan status darurat bencana banjir dan longsor di tiga kecamatan dan status siaga di seluruh wilayah Cianjur sampai dengan April karena curah hujan yang diperkirakan masih tinggi disertai cuaca ekstrem.
Kepala Pelaksana BPBD Cianjur Asep Sukma Wijaya di Cianjur, Selasa, mengatakan setelah banjir dan longsor melanda tiga kecamatan, Ciranjang, Bojongpicung dan Haurwangi, Kamis (4/1), pihaknya langsung menetapkan status darurat bencana yang berlaku hingga Kamis (11/1).
Baca juga: BPBD Cianjur berkoordinasi dengan dinas terkait perbaiki jembatan ambruk
"Status darurat bencana ditetapkan berdasarkan informasi BMKG terkait cuaca ekstrem yang melanda sebagian besar wilayah Cianjur hingga April, disertai banjir susulan sempat terjadi di ketiga kecamatan tersebut," katanya.
Bahkan pihaknya menyiagakan seratusan Relawan Tangguh Bencana (Retana) di tiga kecamatan yang berstatus darurat bencana banjir dan longsor, sebagai upaya penanganan cepat ketika bencana kembali melanda kawasan tersebut.
Pihaknya juga meminta warga untuk jeli membaca tanda alam akan terjadinya bencana, sehingga dapat segera mengungsi ketika melihat debit air sungai mulai mengenangi perkampungan guna antisipasi jatuhnya korban jiwa.
"Untuk seluruh kecamatan di Cianjur masih berlaku siaga bencana hingga April, karena sebagian besar wilayah di Cianjur rawan terjadi bencana alam terutama saat hujan turun deras dengan intensitas lebih dari dua jam," katanya.
Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan sudah menginstruksikan seluruh aparat desa dan kecamatan untuk melakukan pendataan dan pelaporan serta pemetaan ketika terjadi bencana alam termasuk menyediakan lokasi pengungsian bagi warga ketika dibutuhkan.
Pemkab Cianjur tetapkan status darurat bencana di 3 kecamatan
Selasa, 9 Januari 2024 17:38 WIB