Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup melemah seiring adanya aksi profit taking (ambil untung) para pelaku pasar.
IHSG ditutup melemah 67,04 poin atau 0,91 persen ke posisi 7.283,58. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 9,82 poin atau 1,00 persen ke posisi 976,43.
"Secara teknikal, pergerakan IHSG saat ini cenderung berada di awal fase downtrendnya setelah mencatatkan rekor All Time High (ATH)-nya, yang kami perkirakan karena adanya aksi profit taking, dan di sisi lain koreksi IHSG dipengaruhi oleh pergerakan bursa Asia yg pada hari ini mayoritas tercatat terkoreksi, serta pergerakan harga minyak dunia yg bergerak terkoreksi," ujar Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana alias Didit saat dihubungi oleh ANTARA di Jakarta, Senin.
Selain itu, Didit juga mengatakan pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga terpantau melemah.
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor meningkat yaitu dipimpin sektor properti sebesar 0,50 persen, diikuti sektor kesehatan dan sektor keuangan yang naik masing- masing sebesar 0,19 persen dan 0,09 persen.
Sedangkan delapan sektor turun yaitu sektor berang baku turun paling dalam minus 1,28 persen, diikuti sektor infrastruktur dan sektor transportasi & logistik yang masing-masing turun sebesar 0,50 persen dan 0,34 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup melemah seiring aksi ‘profit taking’ pelaku pasar