Andi menganggap hal tersebut terdengar wajar, karena pengoperasian layanan BRT itu secara umum memang menjangkau beberapa titik strategis di Kota Cirebon.
“Tingkat okupansi dari koridor bisa penuh kalau 'weekend'. Di atas 50 persen untuk berwisata,” tuturnya.
Baca juga: Tarif BRT Cirebon hanya dikenakan Rp5.000
Meski layanan BRT sudah lama ada, namun pihaknya mengakui masih terdapat sejumlah kekurangan pada sarana transportasi tersebut. Salah satunya belum pengoperasian armada BRT di Kota Cirebon belum optimal.
Andi menambahkan permasalahan itu tengah dikaji secara serius untuk mencari solusi efektif, sehingga jangkauan dan armada BRT yang beroperasi dapat bertambah banyak.
“Cukup sayang dengan angka Rp1,5 miliar belum bisa memungkinkan 10 bus BRT mengaspal. Kita nanti gandeng provinsi,” ucap dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dishub: Layanan BRT mudahkan mobilitas warga pelosok Kota Cirebon