Pemerintah Kota Cirebon di Provinsi Jawa Barat pada tahun 2024 fokus mengembangkan usaha pertanian perkotaan, pemanfaatan lahan atau ruang kosong di wilayah perkotaan untuk bercocok tanam atau berternak.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Cirebon Elmi Masruroh di Cirebon, Sabtu, menyampaikan bahwa usaha pertanian perkotaan atau yang dikenal dengan sebutan urban farming mulai dikembangkan di Kota Cirebon pada 2020
"Tahun 2020 kami sudah mengembangkan Kampung Pangan Lestari Hijau (KPLH). Itu fokus ke kelompok masyarakat yang diberi bantuan fasilitas dan sarana penunjang untuk melakukan pertanian," katanya.
Elmi mengatakan bahwa saat ini sudah ada lebih dari 35 kelompok KPLH di Kota Cirebon. Kelompok-kelompok itu membudidayakan tanaman pangan seperti umbi-umbian, cabai, dan sayur-mayur.
Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Cirebon mendorong pembentukan lebih banyak KPLH untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan kosong di lingkungan perkotaan.
"Kita dorong agar mereka memanfaatkan lahan pekarangan dan area jalan-jalan untuk ditanami sayuran. Baik menggunakan sistem vertikultur atau hidroponik," kata Elmi.
Selain itu, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Cirebon sedang melakukan kajian mengenai pengembangan tanaman hortikultura dengan nilai ekonomi tinggi.
Elmi menyampaikan bahwa dinas menjadikan hasil Sensus Pertanian tahun 2023 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai dasar perumusan kebijakan untuk memajukan sektor pertanian.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Cirebon Elmi Masruroh di Cirebon, Sabtu, menyampaikan bahwa usaha pertanian perkotaan atau yang dikenal dengan sebutan urban farming mulai dikembangkan di Kota Cirebon pada 2020
"Tahun 2020 kami sudah mengembangkan Kampung Pangan Lestari Hijau (KPLH). Itu fokus ke kelompok masyarakat yang diberi bantuan fasilitas dan sarana penunjang untuk melakukan pertanian," katanya.
Elmi mengatakan bahwa saat ini sudah ada lebih dari 35 kelompok KPLH di Kota Cirebon. Kelompok-kelompok itu membudidayakan tanaman pangan seperti umbi-umbian, cabai, dan sayur-mayur.
Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Cirebon mendorong pembentukan lebih banyak KPLH untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan kosong di lingkungan perkotaan.
"Kita dorong agar mereka memanfaatkan lahan pekarangan dan area jalan-jalan untuk ditanami sayuran. Baik menggunakan sistem vertikultur atau hidroponik," kata Elmi.
Selain itu, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Cirebon sedang melakukan kajian mengenai pengembangan tanaman hortikultura dengan nilai ekonomi tinggi.
Elmi menyampaikan bahwa dinas menjadikan hasil Sensus Pertanian tahun 2023 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai dasar perumusan kebijakan untuk memajukan sektor pertanian.