Sementara itu, Kepala BPS Kota Cirebon Aris Budiyanto mengatakan bahwa seiring dengan pertambahan jumlah penduduk, lahan pertanian di Kota Cirebon semakin sempit, sedangkan kebutuhan akan hasil pertanian kian meningkat.
Kondisi yang demikian membuat sebagian warga kota memilih menerapkan model pertanian perkotaan.
Berdasarkan data hasil sensus tahap pertama tahun 2023, Aris menyampaikan, pelaku usaha pertanian perkotaan di Kota Cirebon terdiri atas 10 rumah tangga usaha pertanian (RTUP) dan 10 unit usaha pertanian perorangan (UTP).
"Kegiatan urban farming tersebar di seluruh kecamatan di Kota Cirebon. Pelaku kegiatan urban farming paling banyak berada di Kecamatan Kesambi dan Kecamatan Harjamukti sebesar empat RTUP dan empat unit UTP,” katanya.
Dia menambahkan, menurut hasil sensus aktivitas pertanian perkotaan yang dilakukan yakni bercocok tanam sayur di taman kota, atap bangunan, atau di dalam ruang tertutup seperti rumah kaca.
"Kegiatan yang dilakukan pada urban farming selain budi daya tanaman, dapat juga berupa usaha peternakan," katanya.