Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup menguat seiring dengan inflasi dalam negeri yang tercatat stabil.
IHSG ditutup menguat 92,85 poin atau 1,28 persen ke posisi 7.323,59. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 17,28 poin atau 1,80 persen ke posisi 979,43.
"Pergerakan positif IHSG hari ini dipengaruhi data ekonomi seperti PMI Manufaktur yang tumbuh positif dan inflasi yang stabil," ujar Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei saat dihubungi oleh ANTARA di Jakarta, Selasa.
Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 0,41 persen month-to-month (mtm) pada Desember 2023.
"Terjadi peningkatan IHK dari 116,08 pada November 2023 menjadi 116,56 pada Desember 2023," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti.
Dengan perkembangan itu, inflasi secara tahunan sebesar 2,61 persen year on year (yoy) dan inflasi tahun kalender 2023 sebesar 2,61 persen year to date (ytd).
Dari mancanegara, Badan Statistik Nasional China (NBS) mencatat PMI manufaktur pada Desember 2023 turun ke level 49, dari bulan sebelumnya sebesar 49,5, menambah level kontraksi dalam 3 bulan beruntun.
Baca juga: IHSG menguat jelang rilis data inflasi dalam negeri
Baca juga: IHSG Selasa dibuka menguat 37,32 poin
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di ke zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor meningkat yaitu dipimpin sektor transportasi & logistik sebesar 2,38 persen, diikuti sektor energi dan sektor barang baku yang naik masing- masing sebesar 0,55 persen dan 0,40 persen.
Sedangkan enam sektor turun yaitu sektor kesehatan turun paling dalam minus 0,91 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG awal tahun ditutup menguat seiring inflasi dalam negeri stabil