Jakarta (ANTARA) -
Rupiah pada awal 2024 ditutup merosot ke Rp15.470 per dolar AS, didorong oleh antisipasi kemungkinan penurunan suku bunga acuan lebih awal dari Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.
"Sentimen pasar berkaitan dengan prospek penurunan suku bunga acuan sejumlah bank sentral di global, terutama AS," kata analis pasar uang Bank Mandiri Reny Eka Putri kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.
Setelah siklus kenaikan suku bunga yang agresif yang dimulai pada awal 2022, The Fed kini diproyeksikan akan mulai menurunkan suku bunganya pada tahun 2024, seiring dengan munculnya tanda-tanda penurunan inflasi di AS.
Di sisi lain, investor kurang yakin bahwa Bank Sentral Eropa dan Bank Sentral Inggris akan mengurangi biaya pinjaman secepat mungkin.
Menurut Reny, pelaku pasar meyakini suku bunga acuan telah mencapai titik akhir pada akhir 2023.
Fed Funds Futures menyiratkan bahwa 85 persen pasar telah memperhitungkan penurunan suku bunga pada Maret 2024.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul:
Rupiah merosot didorong ekspektasi penurunan suku bunga acuan AS