Bandung (ANTARA) -
Pasalnya, kata dia, berdasarkan analisa dari pihak kepolisian yang menjadi kerawanan dan harus diantisipasi adalah di waktu-waktu tersebut.
"Jadi sesuai arahan, yang menjadi kerawanan bukan saat malam tahun baru tapi setelahnya, karenanya nanti setelah malam tahun baru jam 01.00 WIB, kami akan melaksanakan patroli skala besar untuk berkeliling seluruh Kota Bandung," kata Budi saat memberikan laporan dalam tinjauan Forkopimda Jabar di Pos Terpadu Cikapayang Dago, Minggu malam.
Patroli tersebut, kata Budi, akan dilaksanakan secara gabungan dengan berbagai unsur untuk melakukan imbauan pada masyarakat di titik-titik keramaian agar segera pulang ke kediamannya masing-masing dalam pengawalan petugas.
"InsyaAllah kita malam ini akan all-out sampai dengan subuh atau sampai dengan masyarakat bandung aman nyaman dalam melewati malam tahun baru," ujarnya.
Terkait dengan pengaman malam tahun baru 2024 di Bandung sendiri, Budi menyampaikan bahwa pihak keamanan telah ditempatkan di 11 titik konsentrasi massa mulai dari flyover Mochtar Kusumaatmadja (Pasoepati), Cikapayang, Kawasan Gasibu, Alun-alun Bandung, Taman Tegalega, flyover Kiaracondong, Kejaksaan Agung, Flyover Kopo, Alun-alun Ujungberung, Cicendo, dan Masjid Al-Jabbar.
"Penempatan anggota juga dilakukan di 18 titik rawan macet. Kemudian juga di daerah rawan kriminalitas di tujuh titik yaitu di Jalan Dago, Diponegoro, Asia Afrika, Braga, Paskal Hypersquer, Jalan Raya Ujungberung, dan Ottista," tuturnya.
Budi menambahkan pasukan gabungan TNI, Polri dan lembaga terkait yang terlibat dalam pengamanan malam pergantian tahun 2023 ke 2024 ini adalah 1.550 orang yang disebar di 15 Pos Pengamanan, 15 Pos Pelayanan, dan satu Pos Terpadu serta di titik-titik rawan.