Jakarta (ANTARA) - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat nilai rata-rata transaksi harian (RNTH) di pasar saham Indonesia senilai Rp10,75 triliun per Desember 2023, atau memenuhi target tahun 2023.
Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan kondisi makroekonomi global, diantaranya tingginya tingkat suku bunga The Fed dan tingginya inflasi di sejumlah negara maju menyebabkan RNTH tahun ini menurun dibandingkan tahun 2022 yang senilai Rp14,7 triliun.
"Sehingga, investor punya opsi buat beli obligasi. Ini jadi challenge termasuk dalam negeri, adanya ORI dan sebagainya membuat investor terutama investor retail beralih," ujar Iman dalam Konferensi Pers Peresmian Penutupan Perdagangan BEI Tahun 2023 di Jakarta, Jumat.
Lebih lanjut, Iman mengatakan BEI menargetkan RNTH dapat mencapai Rp12,25 triliun pada tahun depan, dengan target pencatatan efek sebanyak 230 efek.
Kemudian, BEI menargetkan sebanyak 2 juta Single Investor Identification (SID) atau investor pada tahun depan.
Sepanjang tahun ini, pasar modal Indonesia kedatangan 79 perusahaan tercatat baru yang telah melangsungkan Initial Public Offering (IPO), dengan berhasil menghimpun dana mencapai Rp 54,14 triliun.
"Sepanjang tahun 2023, pencatatan efek baru di BEI meliputi 79 saham, 120 emisi obligasi, 3 ETF, 2 EBA-SP, dan 182 waran terstruktur dengan total fund-raised saham sebesar Rp 54,14 triliun dan obligasi sebesar Rp 126,97 triliun," ungkapnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Nilai transaksi harian saham di BEI Rp10,75 triliun selama 2023