Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat sore ditutup melemah seiring aksi ambil untung atau profit taking investor pada penutupan perdagangan saham tahun 2023.
IHSG ditutup melemah 31,09 poin atau 0,43 persen ke posisi 7.272,80. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 6,50 poin atau 0,67 persen ke posisi 970,56.
"Kami perkirakan dipengaruhi oleh pergerakan bursa global dan harga komoditas dunia. Di sisi lain, kami perkirakan adanya aksi profit taking menjelang tutup tahun, terlebih penguatan IHSG semenjak November 2023 cukup signifikan," ujar Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.
Dalam konferensi pers penutupan perdagangan tahun 2023, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan penghimpunan dana di pasar modal Indonesia mencapai Rp247,06 triliun hingga 28 Desember 2023, dengan jumlah emisi sebanyak 203 emisi.
Kemudian, nilai rata-rata transaksi harian (RNTH) di pasar saham Indonesia mencapai Rp10,75 triliun per Desember 2023 atau melampaui target tahun 2023.
Kapitalisasi pasar (market cap) pasar modal Indonesia mencapai Rp11.762 triliun per 28 Desember 2023 atau meningkat 23,82 persen year to date (ytd) dibandingkan akhir 2022 yang senilai Rp9.499 triliun.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG bergerak ke zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor meningkat yaitu dipimpin sektor teknologi sebesar 1,25 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG akhir tahun ditutup melemah seiring aksi profit taking investor