Jakarta (ANTARA) - Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menepis pernyataan Calon Wakil Presiden RI Mahfud Md. dalam debat Pilpres 2024 kedua yang menyebut bahwa Ibu Kota Nusantara (IKN) minim investasi.
Menteri Bahlil menegaskan bahwa pernyataan tersebut keliru karena pada kenyataannya sudah banyak perusahaan yang berinvestasi di IKN, termasuk perusahaan dari luar negeri yang nilainya investasinya mencapai Rp50 triliun.
"Yang dari luar Indonesia sekarang sudah deal investasi dan sudah masuk sekitar kurang lebih Rp50 triliun," kata Bahlil saat menghadiri simposium bersama perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Pulau Jawa di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Pemerintah pindahkan 3.246 ASN ke IKN dimulai Juli 2024
Baca juga: OIKN: Kota-kota mitra di sekitar Nusantara akan ikut bertumbuh bersama
Bahlil menjabarkan bahwa investasi asing tersebut umumnya berasal dari perusahaan-perusahaan di Asia dan Eropa yang bergerak di sektor jasa, seperti perhotelan, mal, sarana pendidikan, dan rumah sakit.
Meski demikian, kata dia, investasi asing tersebut baru akan masuk pada kluster kedua setelah semua infrastruktur penunjang sudah selesai.
"Itu infrastrukturnya harus diselesaikan dahulu. Jadi, kluster pertama kebijakan kami adalah memprioritaskan investasi dalam negeri, mereka (investasi asing) masuk di kluster kedua," katanya.
Baca juga: OIKN: Korea Selatan masuk 5 besar calon investor asing di IKN
Selain investasi dari negara luar, IKN juga dikatakannya diminati oleh investor dari dalam negeri. Tercatat beberapa perusahaan besar seperti Mayapada dan Agung Sedayu Grup telah menanamkan investasinya di Ibu Kota Nusantara.
Tepis Cawapres Mahfud, Bahlil: Rp50 triliun investasi asing sudah masuk IKN
Sabtu, 23 Desember 2023 18:01 WIB