Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis berpotensi bergerak menguat seiring bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed menahan tingkat suku bunga acuannya.
IHSG dibuka dibuka menguat 58,70 poin atau 0,83 persen ke posisi 7.134,04. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 12,76 poin atau 1,37 persen ke posisi 945,67.
"Secara keseluruhan, katalis global dan domestik cenderung positif. IHSG berpotensi mengalami penguatan seiring dengan penurunan imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun di level 4 persen, menyusul pernyataan dovish The Fed untuk memangkas suku bunga di tahun 2024," ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta, Kamis.
Dari mancanegara, The Fed memutuskan mempertahankan suku bunga acuan selama tiga pertemuan beruntun pada kisaran 5,25-5,5 persen.
The Fed juga memberikan pernyataan potensi pemotongan suku bunga sebesar 75 basis poin (bps) dalam tiga kali pertemuan pada tahun 2024 mendatang. Pernyataan dovish ini muncul setelah kenaikan suku bunga selama 11 kali, sehingga menjadikan yang tertinggi selama 22 tahun terakhir.
Dari Asia, pertumbuhan kredit baru China meningkat di level 1,09 triliun yuan pada November 2023, atau lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 738,4 miliar yuan.
Penyaluran kredit yang meningkat sejalan dengan kebijakan ekspansif dari bank sentral China (PBoC) yang menerapkan suku bunga terendah sepanjang sejarah untuk mendorong ekonomi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG berpotensi menguat seiring The Fed tahan suku bunga