PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional (Daop) 2 Bandung menyatakan pihaknya melakukan pemantauan khusus di 88 titik rawan untuk mengantisipasi cuaca ekstrim, yang berbarengan dengan periode Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
"Untuk daerah-daerah pemantauan khusus, kita memiliki 88 titik, rawan banjir, rawan longsor, jembatan rawan goyang, kita siapkan. Intinya, kita melakukan tambahan personil ekstra," kata Manajer Humas Daop 2 Bandung Ayep Hanapi di Bandung, Rabu.
Pemantauan itu cukup banyak, kata Ayep, karena kontur wilayah jalur kereta di Daop 2 yang berbukit, melintasi gunung dan terowongan.
Dalam mengantisipasi datangnya musim hujan dan cuaca ekstrim, kata Ayep, Daop 2 Bandung meminimalisir potensi bahaya akibat bencana yang mungkin dapat mengganggu perjalanan KA, di antaranya dengan melakukan normalisasi saluran air dari tumpukan sampah.
Kemudian membuang lumpur keluar Ruang Milik Jalur KA (Rumija), perkuatan penahan tanah pada lokasi rawan amblas dengan retaining wall maupun bronjong, serta penempatan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) di 14 titik.
"Yaitu di Stasiun Bandung, Kiaracondong, Cicalengka, Cibatu, Ciawi, Tasikmalaya, Banjar. Kemudian Cimahi, Padalarang, Cianjur, Cibeber, Rendeh, Purwakarta dan Cibungur," ucapnya.
Kemudian juga menyiapkan petugas penilik jalan (PPJ) ekstra 60 orang, penjaga jalan lintas (PJL) ekstra 36 orang, dan petugas posko daerah khusus ekstra 32 orang.
Petugas dan perlengkapan tersebut disiagakan untuk mengamankan perjalanan KA di sepanjang lintas KA untuk memantau apabila terjadi kondisi yang dapat menghambat perjalanan KA.
"KAI Daop 2 Bandung tetap berkomitmen menjaga keselamatan perjalanan kereta api dan melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya," tutur Ayep.
"Untuk daerah-daerah pemantauan khusus, kita memiliki 88 titik, rawan banjir, rawan longsor, jembatan rawan goyang, kita siapkan. Intinya, kita melakukan tambahan personil ekstra," kata Manajer Humas Daop 2 Bandung Ayep Hanapi di Bandung, Rabu.
Pemantauan itu cukup banyak, kata Ayep, karena kontur wilayah jalur kereta di Daop 2 yang berbukit, melintasi gunung dan terowongan.
Dalam mengantisipasi datangnya musim hujan dan cuaca ekstrim, kata Ayep, Daop 2 Bandung meminimalisir potensi bahaya akibat bencana yang mungkin dapat mengganggu perjalanan KA, di antaranya dengan melakukan normalisasi saluran air dari tumpukan sampah.
Kemudian membuang lumpur keluar Ruang Milik Jalur KA (Rumija), perkuatan penahan tanah pada lokasi rawan amblas dengan retaining wall maupun bronjong, serta penempatan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) di 14 titik.
"Yaitu di Stasiun Bandung, Kiaracondong, Cicalengka, Cibatu, Ciawi, Tasikmalaya, Banjar. Kemudian Cimahi, Padalarang, Cianjur, Cibeber, Rendeh, Purwakarta dan Cibungur," ucapnya.
Kemudian juga menyiapkan petugas penilik jalan (PPJ) ekstra 60 orang, penjaga jalan lintas (PJL) ekstra 36 orang, dan petugas posko daerah khusus ekstra 32 orang.
Petugas dan perlengkapan tersebut disiagakan untuk mengamankan perjalanan KA di sepanjang lintas KA untuk memantau apabila terjadi kondisi yang dapat menghambat perjalanan KA.
"KAI Daop 2 Bandung tetap berkomitmen menjaga keselamatan perjalanan kereta api dan melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya," tutur Ayep.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KAI Daop 2 pantau khusus 88 titik rawan antisipasi cuaca ekstrim