Bandung (ANTARA) -
Pasalnya, kata Bey, dengan menggunakan bakteri wolbachia pada nyamuk Aedes aegypti, dapat mencegah timbulnya virus penyebab DBD, sehingga diharapkan kasus DBD seiring dengan adanya musim hujan dapat ditekan, sekaligus meminimalisir korban jiwa yang timbul.
"Itu kan menghambat perkembangan nyamuk DBD dan sudah melakukan uji yang teruji. Baik untuk kita ke depan, mengurangi pengembangan dari nyamuk yang membawa penyakit DBD," ujar Bey di GOR Saparua Bandung, Senin.
Lebih lanjut, Bey mengatakan pemerintah provinsi juga mendorong agar puskesmas di seluruh kabupaten dan kota untuk dapat melakukan sosialisasi terkait manfaat nyamuk wolbachia, agar tidak menimbulkan keraguan dan kekhawatiran di tengah masyarakat.
Pemprov Jabar berencana bakal mengembangkan nyamuk wolbachia di 26 kota dan kabupaten lainnya, dalam rangka memberantas DBD di Jawa Barat.
"Dari puskesmas diberitahukan. Jadi kalau ini aman, bukan sesuatu yang membahayakan. Mengamankan kita ke depan. Tujuannya baik," tuturnya.
Wolbachia merupakan bakteri yang bisa tumbuh di tubuh serangga kecuali nyamuk Aedes aegypti. Melalui serangkaian percobaan, peneliti dunia berhasil memasukkan bakteri wolbachia yang mampu mencegah replikasi virus dengue, ke dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti.
Sehingga apabila nyamuk Aedes aegypti menghisap darah manusia mengandung virus dengue, maka dia akan resisten dan tidak akan menyebarkan ke dalam tubuh manusia yang lain.