Bandung (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengatakan program Gerakan Pangan Murah (GPM) di seluruh Jawa Barat ditambah sebanyak 31 kali lagi dari rencana saat ini 85 kali.
"Yang dilakukan di Kecamatan Gedebage ini, yang ke 85 kalinya (dilaksanakan), akan ditambah lagi 31 tapi akan dilakukan di seluruh Jawa Barat, tidak hanya di Kota Bandung," ujar Bey saat meninjau program GPM di Kecamatan Gedebage Bandung, Jabar, Selasa.
Baca juga: Bulog Jawa Barat salurkan 124.479 ton beras bantuan pangan
Lebih lanjut, meski tidak secara gamblang, Bey mengindikasikan bahwa program GPM ini akan diperpanjang sampai bulan Juni 2024 mendatang.
"Bantuan pangan kan sampai Desember, barusan saya dapat informasi dari Badan Pangan Nasional bahwa ini diperpanjang hingga Juni 2024," ucapnya.
Bey berharap melalui gerakan pangan murah ini, pemerintah bisa membantu menekan harga kebutuhan pokok yang tengah tinggi, dan masyarakat agar bisa membeli kebutuhannya dengan murah.
"Gerakan pangan murah untuk melihat, membantu masyarakat membeli harga yang sesuai harganya. Di sini beras Rp10.900 per kilogram, juga cabai yang di pasar Rp100.000 per kilogram dan di sini Rp70.000 per kilogram, jadi ini ada upaya-upaya pemerintah provinsi kordinasi dengan kabupaten/kota untuk membantu masyarakat menekan harga," katanya.
Terkait dengan stabilitas harga-harga lainnya, Bey mengatakan masih diperhatikan yakni dengan cara distribusi dari daerah yang lain, dia mencontohkan komoditas cabai yang didistribusikan dari daerah yang surplus.
"Jadi kita didistribusikan dari daerah yang surplus ke yang defisit, seperti hari ini di sini harganya Rp70.000 di mana di pasaran mencapai Rp100 ribu. Ini (GPM) juga diupayakan bisa masuk ke pasar," ucapnya.