"Dan kami menghindari pengiriman pekerja domestik tidak lagi ke arah pekerja rumah tangga namun profesional, karena selain itu yang rentan juga saat ini tengah moratorium khususnya untuk daerah Timur Tengah. Jadi kami siapkan calon pekerja migrannya," ujar dia lagi.
"Selain itu, kami juga memaksimalkan layanan Sijuara yang merupakan tempat bertemunya pencari kerja dengan penyedia kerja seperti job fair, atau bursa kerja," katanya.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jabar mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) atau tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar kerja Jawa Barat per Agustus 2023, adalah sebesar 7,44 persen dari penduduk angkatan kerja yaitu 25,39 juta orang.
"Hal ini berarti dari 100 orang angkatan kerja, terdapat sekitar tujuh orang penganggur," kata Kepala BPS Jabar Marsudijono dalam keterangannya.
Pada Agustus 2023, TPT sebesar 7,44 persen mengalami penurunan sebesar 0,87 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2022 (8,31 persen).
Pada Agustus 2023, TPT laki-laki sebesar 8,09 persen, lebih tinggi dibanding TPT perempuan yang sebesar 6,25 persen.
Jika dibandingkan Agustus 2022, TPT laki-laki maupun yang perempuan mengalami penurunan, masing-masing sebesar 0,46 persen poin dan 1,64 persen poin.
Apabila dilihat menurut daerah tempat tinggal, TPT di perkotaan (7,92 persen) jauh lebih tinggi dari TPT di daerah perdesaan (5,65 persen). TPT menurut daerah tempat tinggal mengalami penurunan jika dibandingkan Agustus 2022, masing-masing sebesar 1,00 persen poin dan 0,52 persen poin.
Disnaker: Penurunan tingkat pengangguran tanda kebangkitan Jawa Barat
Senin, 6 November 2023 21:21 WIB