Rafah adalah satu-satunya pintu masuk ke Jalur Gaza yang tidak dikendalikan Israel, yang memblokade Jalur Gaza sejak 2007.
WHO menyatakan ribuan warga sipil di Jalur Gaza membutuhkan bantuan mendesak, termasuk anak-anak yang terluka parah.
Selain itu, lebih dari 1.000 orang membutuhkan dialisis ginjal agar bisa tetap hidup, lebih dari 2.000 orang membutuhkan terapi kanker, 45.000 orang menderita penyakit kardiovaskular, dan lebih dari 60.000 orang menderita diabetes.
"Pasien-pasien ini harus memiliki akses berkelanjutan terhadap layanan kesehatan di Gaza. Rumah sakit-rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya harus dilindungi dari pemboman dan serangan militer," kata WHO.
WHO mengungkapkan sebelum 7 Oktober 2023, sekitar 100 pasien setiap hari harus pergi ke luar Jalur Gaza untuk mendapatkan perawatan medis khusus yang tidak tersedia di Jalur Gaza.“WHO menyerukan akses mendesak dan dipercepat untuk bantuan kemanusiaan, termasuk bahan bakar, air, makanan dan pasokan medis”.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dunia Arab serempak kutuk Israel karena serang kamp pengungsi Jabalia