Cianjur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menempatkan seratus orang relawan dan berkoordinasi dengan TNI/Polri di seluruh wilayah Cianjur, untuk melakukan antisipasi dan penanganan cepat ketika terjadi bencana alam seiring tingginya curah hujan.
Kepala Pelaksana BPBD Cianjur, Asep Sukma Wijaya di Cianjur, Selasa mengatakan curah hujan yang tinggi dengan intensitas lebih dari dua jam sejak Selasa petang, dapat memicu terjadinya bencana alam banjir dan longsor di Cianjur.
"Kami meminta warga untuk siaga bencana dan segera mengungsi ketika melihat tanda alam akan terjadinya bencana, relawan yang ditempatkan kami minta untuk melakukan pengawasan dan pemantauan dan segera mengevakuasi warga ketika mendapati tanda alam," katanya.
Asep menjelaskan, sejak satu pekan terakhir curah hujan turun di sebagian besar wilayah Cianjur cukup tinggi dengan intensitas lebih dari dua jam, menyebabkan longsor dan pohon tumbang di sejumlah titik di wilayah timur dan selatan Cianjur, sehingga seratusan relawan dan petugas di sebar ke sejumlah wilayah.
Namun penanganan cepat dapat dilakukan sehingga longsor tidak meluas di Kecamatan Sukaluyu yang menyebabkan satu rumah warga rusak berat dan belasan lainnya terancam, sedangkan pohon tumbang akibat hujan deras dan angin kencang menyebabkan jalan utama Cianjur menuju Bandung terputus sementara.
"Penanganan bencana alam yang terjadi beberapa hari yang lalu sudah tuntas dilakukan, termasuk pohon tumbang yang sempat menutup akses dari Cianjur ke Bandung atau sebaliknya. Perbaikan rumah warga yang rusak akibat longsor sudah tuntas dilakukan," katanya.
Sejak beberapa hari terakhir, hujan deras dengan intensitas lebih dari dua jam, tutur dia, kerap melanda Cianjur terutama petang hari, sehingga perlu diwaspadai masyarakat di seluruh wilayah terutama yang rawan terjadi longsor dan banjir, petugas dan relawan ditempatkan mulai dari wilayah utara sampai selatan untuk pengawasan.