Dia menilai saat ini Jabar masih bergantung kepada industri manufaktur yang memberikan kontribusi hingga 41 persen dalam perekonomian provinsi itu. Sementara untuk di sektor pertanian hanya menyumbang sebesar sembilan persen.
"Kontribusi sektor pertanian Jabar ini masih di kisaran angka itu. Kita masih tergantung dengan pergerakan terhadap industri," kata dia.
Lebih lanjut, ia menyebut pada akhir tahun perekonomian Jabar masih akan tumbuh di kisaran 4,7 persen hingga 5,5 persen.
Meski begitu, BI Jabar meminta Pemprov Jabar untuk tahun depan agar mencari peluang baru dalam menjaga perekonomian tetap tumbuh di tengah situasi global yang tidak pasti.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BI: Kawasan Jabar selatan bisa menjadi mesin baru pertumbuhan ekonomi