Sejak 2018 sampai sekarang sudah puluhan ribu UMKM dari berbagai daerah di Garut, maupun daerah lainnya di Indonesia yang terbantu oleh gerakan cuma-cuma tersebut.
Pelaku UMKM yang dibantu dalam pembuatan website itu kebanyakan dari pelaku usaha sektor kuliner dan fesyen, yang kondisi usahanya belum mapan, karena membuat website secara profesional tidaklah murah.
Membuat website sendiri untuk masing-masing UMKM merupakan jalur membangun ekosistem dalam dunia bisnis. Dalam era teknologi sekarang ini, setiap peluang di dunia internet harus bisa dimanfaatkan, begitu juga pelaku UMKM harus memiliki website untuk memperluas pasar.
Perjuangannya membantu pelaku UMKM itu, sempat mendapatkan tanggapan negatif dari pelaku di bidang teknologi informasi dan informatika, karena menganggap itu mengambil pasar bagi bisnis jasa pembuatan website.
Namun Yusep tetap terus bergerak karena yang dilakukannya bukan menyasar pelaku UMKM kalangan atas atau sudah mapan secara bisnis, melainkan mereka yang masih kecil dan membutuhkan bantuan untuk mempromosikan produknya ke pasar lebih luas dan berkembang.