Kota Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung Bandung telah menjajaki bantuan di wilayah Cijeruk, Kabupaten Sumedang untuk dijadikan tempat pembuangan akhir sementara (TPAS) sebagai alternatif tempat penampungan sampah selama TPA Sarimukti belum normal digunakan.
"Di koran hari ini, Bupati Sumedang sudah bicara, memang belum ada yang mengelola lahan tersebut. Akan dibentuk TPA tapi belum dianggarkan, juga mengharapkan bantuan keuangan. Ini tetap diproses walau tidak jadi solusi utama karena kita terbatas kuota Sarimukti," kata Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna di Bandung, Senin.
Baca juga: DLHK Kota Bandung fokus bereskan tumpukan sampah di beberapa pasar
Untuk pembangunan akses jalan menuju TPAS Cijeruk, Ema meminta bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk segera berkoodinasi dengan Pemkab Sumedang terkait hal tersebut.
"Makanya tidak bisa kalau langsung ditangani oleh Kota Bandung. Tentunya otoritasnya Pj Gubernur Jawa Barat," katanya.
Dia berharap pembangunan TPAS Cijeruk bisa segera dilaksanakan sebagai upaya menormalkan kembali ritase pengiriman sampah ke TPA.
“Mudah-mudahan pj gubernur bisa merespon cepat dan kita siap dengan segala konsekuensinya,” kata dia.
Hingga saat ini pembatasan jumlah pengangkutan sampah harian menuju zona darurat TPA Sarimukti masih dibatasi dengan 165 ritase atau sekitar 660 ton pengiriman sampah setiap harinya.
Selain itu, dia menyampaikan pihaknya telah melakukan menggandeng seluruh lapisan masyarakat untuk menuntaskan masa darurat Kota Bandung yang akan berakhir 25 Oktober 2023.
Baca juga: Pj Wali Kota Bandung gerakkan semua OPD untuk tangani sampah
"Harapannya mereka juga bisa menyelesaikan sampah di tempatnya masing-masing, sehingga meminimalisir produksi sampah ke Sarimukti," kata Ema.
Ema mengakui, penanganan sampah ini tak bisa hanya dilakukan Pemkot Bandung. Perlu ada dukungan dari semua pihak. Oleh karena itu, ia berharap seluruh lini memiliki peran untuk mengolah sampah.