Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Ribuan warga yang berasal dari berbagai instansi, lembaga, komunitas dan masyarakat umum serta tujuh alat berat dikerahkan untuk membersihkan sampah yang menggunung di Pantai Cibutun, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Rabu.
"Kegiatan bersih-bersih pantai yang kami inisiasi ini selain untuk memperingati HUT ke-78 TNI, juga merupakan bentuk kepedulian TNI terhadap lingkungan khususnya Pantai Cibutun yang berada di Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan," kata Dandim 0622 Kabupaten Sukabumi Letkol (Inf) Anjar Ariwibowo di Sukabumi, Rabu.
Menurut Anjar, kegiatan yang digelar pihaknya ini ternyata mendapatkan respon positif dari berbagai elemen masyarakat yang dibuktikan dengan peserta yang ikut dalam aksi membersihkan Pantai Cibutun ini jumlahnya diperkirakan mencapai ribuan orang mulai dari unsur TNI, Polri, pemerintahan, komunitas, ormas, pelajar, aktivitas lingkungan hingga individu.
Namun demikian, untuk mengevakuasi sampah di Pantai Cibutun yang didominasi oleh potongan kain (perca) itu. Berkat kerjasama dan gotong royong Pantai Cibutun saat ini sudah kembali bersih.
Dengan demikian, pantai yang awalnya dinobatkan sebagai pantai terkotor nomor empat di Indonesia melalui konten media sosial yang dibuat Pandawa Grup, saat ini kondisinya sudah jauh lebih bersih.
"Kami apresiasi semua pihak yang telah terlibat dalam kegiatan ini. Diharapkan pantai ini bisa kembali menjadi tujuan wisata dan kami mengimbau kepada siapapun untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan khususnya tidak membuang sampah ke sungai ataupun laut," ujarnya.
Di sisi lain, Anjar mengatakan dilihat dari jenis sampah yang menumpuk di Pantai Cibutun kemungkinan berasal dari luar wilayah, karena sampah itu didominasi oleh limbah kain perca yang diduga dibuang ke sungai kemudian terbawa ke laut dan terdampar di pesisir.
Maka dari itu Kodim 0622 Kabupaten Sukabumi bersama Polres Sukabumi saat ini tengah menelusuri sumber sampah tersebut yang kemungkinan berasal dari pabrik garmen atau industri yang berkaitan dengan kain.
Belum lama ini pihaknya juga membersihkan tumpukan sampah yang menutupi pesisir Pantai Talanca, Desa Loji, Kecamatan Simpenan yang bersebelahan dengan Pantai Cibutun.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat meminta bantuan TNI dan Polri untuk menelusuri sumber utama tumpukan sampah di Pantai Cibutun, Desa Sangrawayang, Kabupaten Sukabumi.
Pasalnya, kata Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin, tumpukan sampah di Pantai Cibutun selalu muncul, meski sudah dibersihkan berkali-kali.
"Terakhir dikomandoi oleh Pak Dandim, dari bulan Juni sampai Juli, (sampah Pantai Cibutun) dibersihkan, sekarang sudah ada lagi setinggi ini. Saya minta ke Pak Kapolres dibantu TNI juga untuk mulai dilakukan penelusuran di mana ini masalah utamanya," kata Bey dalam kunjungannya ke lokasi, Rabu.
Permintaan itu juga diungkapkan oleh Bey, karena dalam tinjauannya untuk melihat kondisi dan kegiatan pembersihan, diketahui bahwa sampah yang berada di Pantai Cibutun, rata-rata adalah sampah anorganik seperti kain.
"Setelah melihat ternyata hampir semuanya anorganik. Pak Kapolres, Pak Dandim, Pak Kades juga, membenarkan bahwa ini adalah semacam limbah kain, limbah garmen, dan semuanya sejenis," ucap Bey.
Penelusuran ini penting, kata Bey, karena segala kemungkinan bisa terjadi dalam masalah ini, mulai dari kesadaran masyarakat dalam membuang limbah sangat rendah dan ingin gampang dengan membuang ke sungai atau ke laut, tapi bisa juga secara skala industri.
"Saya minta ke Pak Kapolres dibantu TNI juga untuk mulai dilakukan penelusuran di mana ini masalah utamanya. Apakah dari limbah industri, atau juga jangan-jangan ada sebuah kapal yang memang khusus membuang limbah, karena sejenis semua," ucapnya.
Selain itu, Bey juga meminta semua pihak untuk turut memperkuat tata kelola sampah, salah satu upayanya dapat dilakukan pada tingkat rumah tangga melalui pemilahan sampah.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ribuan warga dan alat berat dikerahkan bersihkan Pantai Cibutun
Ribuan warga bersihkan Pantai Cibutun Sukabumi
Rabu, 4 Oktober 2023 20:29 WIB