Pemerintah Provinsi Jawa Barat meminta bantuan TNI dan Polri untuk menelusuri sumber utama tumpukan sampah di Pantai Cibutun, Desa Sangrawayang, Kabupaten Sukabumi.
Pasalnya, kata Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin, tumpukan sampah di Pantai Cibutun selalu muncul, meski sudah dibersihkan berkali-kali.
Baca juga: Pj Gubernur Jabar minta penjabat bupati/wali kota fokus Pemilu 2024 sampai sampah
"Terakhir dikomandoi oleh Pak Dandim, dari bulan Juni sampai Juli, (sampah Pantai Cibutun) dibersihkan, sekarang sudah ada lagi setinggi ini. Saya minta ke Pak Kapolres dibantu TNI juga untuk mulai dilakukan penelusuran di mana ini masalah utamanya," kata Bey dalam kunjungannya ke lokasi, Rabu.
Permintaan itu juga diungkapkan oleh Bey, karena dalam tinjauannya untuk melihat kondisi dan kegiatan pembersihan, diketahui bahwa sampah yang berada di Pantai Cibutun, rata-rata adalah sampah anorganik seperti kain.
"Setelah melihat ternyata hampir semuanya anorganik. Pak Kapolres, Pak Dandim, Pak Kades juga, membenarkan bahwa ini adalah semacam limbah kain, limbah garmen, dan semuanya sejenis," ucap Bey.
Penelusuran ini penting, kata Bey, karena segala kemungkinan bisa terjadi dalam masalah ini, mulai dari kesadaran masyarakat dalam membuang limbah sangat rendah dan ingin gampang dengan membuang ke sungai atau ke laut, tapi bisa juga secara skala industri.
"Saya minta ke Pak Kapolres dibantu TNI juga untuk mulai dilakukan penelusuran di mana ini masalah utamanya. Apakah dari limbah industri, atau juga jangan-jangan ada sebuah kapal yang memang khusus membuang limbah, karena sejenis semua," ucapnya.
Selain itu, Bey juga meminta semua pihak untuk turut memperkuat tata kelola sampah, salah satu upayanya dapat dilakukan pada tingkat rumah tangga melalui pemilahan sampah.
Pasalnya, kata Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin, tumpukan sampah di Pantai Cibutun selalu muncul, meski sudah dibersihkan berkali-kali.
Baca juga: Pj Gubernur Jabar minta penjabat bupati/wali kota fokus Pemilu 2024 sampai sampah
"Terakhir dikomandoi oleh Pak Dandim, dari bulan Juni sampai Juli, (sampah Pantai Cibutun) dibersihkan, sekarang sudah ada lagi setinggi ini. Saya minta ke Pak Kapolres dibantu TNI juga untuk mulai dilakukan penelusuran di mana ini masalah utamanya," kata Bey dalam kunjungannya ke lokasi, Rabu.
Permintaan itu juga diungkapkan oleh Bey, karena dalam tinjauannya untuk melihat kondisi dan kegiatan pembersihan, diketahui bahwa sampah yang berada di Pantai Cibutun, rata-rata adalah sampah anorganik seperti kain.
"Setelah melihat ternyata hampir semuanya anorganik. Pak Kapolres, Pak Dandim, Pak Kades juga, membenarkan bahwa ini adalah semacam limbah kain, limbah garmen, dan semuanya sejenis," ucap Bey.
Penelusuran ini penting, kata Bey, karena segala kemungkinan bisa terjadi dalam masalah ini, mulai dari kesadaran masyarakat dalam membuang limbah sangat rendah dan ingin gampang dengan membuang ke sungai atau ke laut, tapi bisa juga secara skala industri.
"Saya minta ke Pak Kapolres dibantu TNI juga untuk mulai dilakukan penelusuran di mana ini masalah utamanya. Apakah dari limbah industri, atau juga jangan-jangan ada sebuah kapal yang memang khusus membuang limbah, karena sejenis semua," ucapnya.
Selain itu, Bey juga meminta semua pihak untuk turut memperkuat tata kelola sampah, salah satu upayanya dapat dilakukan pada tingkat rumah tangga melalui pemilahan sampah.