Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan awal pekan Senin sore ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham global.
IHSG ditutup melemah 18,46 poin atau 0,26 persen ke posisi 6.998,38. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 5,54 poin atau 0,57 persen ke posisi 962,60.
“Bursa global bergerak cenderung melemah, dikarenakan keputusan The Fed yang tetap akan menaikkan tingkat suku bunganya dalam waktu yang lebih lama,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
Dari mancanegara, investor menunggu Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi Inti (Core PCE Index) Amerika Serikat (AS) pada pekan ini yang diperkirakan akan naik secara bulanan yang stabil di level 0,2 persen.
Hal tersebut dinantikan oleh investor dikarenakan Core PCE Index merupakan salah satu bagian dari pengukur inflasi AS.
Dari Asia, investor masih menantikan beberapa rilis data ekonomi China pada pekan ini, seperti industrial profit pada Rabu (27/09), serta PMI Manufacturing dan Services pada hari Sabtu (30/09), yang mana untuk mengetahui perekonomian China sudah mulai pulih atau masih dalam zona kontraksi.
Namun demikian, ancaman krisis properti masih menghantui China, sebab Evergrande terancam dilikuidasi setelah kreditur terbesarnya memutuskan untuk meninjau ulang rencana restrukturisasi hutang Evergrande.
Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor meningkat yaitu dipimpin sektor barang konsumen primer sebesar 0,49 persen, diikuti sektor energi dan sektor kesehatan yang masing- masing naik sebesar 0,46 persen dan 0,32 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG awal pekan ditutup melemah ikuti mayoritas bursa global