Kota Cimahi (ANTARA) - Penjabat (Pj) Wali Kota Cimahi Dikdik Suratno Nugrahawan menggandeng berbagai pihak untuk mendukung percepatan penurunan angka stunting atau gagal tumbuh kembang anak di wilayahnya.
“Bahwa penyelesaian penurunan tidak dapat dilaksanakan dalam waktu yang singkat, oleh sebab itu perlu dilakukan komitmen kita semua, termasuk pihak eksternal, agar penanganan stunting dilakukan terus menerus dan berkesinambungan,” kata Dikdik di Kota Cimahi, Jawa Barat, Jumat.
Dia mengatakan program yang saat ini sudah dilaksanakan yakni melalui formula 3-2-1, dimana pemberian makanan tambahan dilaksanakan selama 15 hari, balita dikumpulkan dan dipantau pada saat mengonsumsi makanan tambahan oleh kader dan tenaga kesehatan.
Adapun program formula 3-1-2 merupakan pemantauan pemberian makanan tambahan bagi balita gizi kurang secara periodik.
“Kunci pencegahan dan penanganan stunting adalah di 1.000 hari pertama kehidupan, sehingga perhatian kepada ibu hamil dan balita dibawah dua tahun, baik melalui intervensi gizi spesifik, maupun intervensi senstif,” kata dia.
Dikdik mengatakan, dengan melakukan berbagai upaya seperti pemantauan balita stunting hingga pemberian gizi bisa berdampak kepada penurunan angka stunting di Kota Cimahi.
“Diharapkan balita dapat secara berkesinambungan mengonsumsi makanan tambahan yang diberikan, sehingga penambahan berat badan dapat dicapai dalam waktu yang telah ditargetkan, yang pada akhirnya dapat menurunkan angka stunting di Kota Cimahi,” katanya.
Selain itu, Dikdik menjelaskan saat ini pihaknya sedang mengembangkan portal informasi titik stunting yang terintegrasi oleh Kementerian Kesehatan untuk menyajikan informasi berkaitan dengan status gizi masyarakat di Kota Cimahi yang dapat diakses oleh seluruh stekholder terkait, agar dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan intervensi di tingkat kelurahan.