Bandung (ANTARA) - Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin meminta Pemerintah Kota Bandung berhati-hati dalam merencanakan pembangunan tempat pembuangan akhir sampah sementara atau TPAS di Kabupaten Sumedang sebagai alternatif tempat penampungan sampah selama TPA Sarimukti belum bisa digunakan.
"Harus dilakukan sosialisasi, serta penanganan yang efektif supaya masyarakat sekitar tidak terkena imbas. Tidak bisa kita maksa, harus baik-baik. Kita utamakan masyarakat, pemahaman. Kalau masyarakat menerima, ada kompensasi," katanya di TPS Taman Cibeunying, Bandung, Kamis.
Menurut dia, Pemerintah Kota Bandung perlu berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Sumedang dalam merencanakan pembangunan TPAS di daerah Cijeruk, Kabupaten Sumedang.
Bey mengemukakan bahwa Pemerintah Kota Bandung juga harus menyosialisasikan rencana pembangunan TPAS dengan baik kepada masyarakat guna mencegah munculnya penolakan dan resistensi dari warga sekitar.
"Itu bukan tujuan utama, kami masih lebih di Sarimukti. Karenanya kami minta ke Pak Wali untuk berhati-hati menyosialisasikan ke masyarakat karena sudah ada rumah di lahan yang cukup untuk 100 ribu ton itu," katanya.
"Memang ada metode menyimpan sampah supaya tidak bau. Tapi masyarakat percaya enggak? Harus ada sosialisasi jangan sampai ada resistensi," ia menambahkan.
Di samping itu, Bey menekankan pentingnya menyelesaikan masalah sampah di wilayah Bandung Raya sebelum musim hujan datang.
Apabila tumpukan sampah di Bandung Raya belum selesai ditangani saat musim hujan tiba, maka masalah-masalah yang baru bisa muncul.