Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis berpeluang mendatar di tengah bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed menahan tingkat suku bunga acuannya.
IHSG dibuka melemah 2,83 poin atau 0,04 persen ke posisi 7.008,85. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 1,74 poin atau 0,18 persen ke posisi 968,68.
“IHSG berpeluang bergerak sideways (mendatar) pada hari ini,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
Dari mancanegara, The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya di level 5,25 sampai 5,5 persen, namun terdapat indikasi akan ada satu kali kenaikan suku bunga lagi yang diperkirakan terjadi sebelum akhir tahun 2023 ini.
The Fed merevisi ke atas pertumbuhan ekonomi AS menjadi 2,1 persen pada tahun ini, atau naik dua kali lipat lebih dibandingkan 1 persen pada proyeksi Juni 2023, kemudian, ekonomi AS diperkirakan tumbuh 1,5 persen pada 2024, dibandingkan 1,1 persen pada proyeksi sebelumnya.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada hari ini Kamis (21/9/2023), untuk menentukan kebijakan moneternya, yang diperkirakan juga akan mempertahankan BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada level 5,75 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG berpeluang mendatar di tengah The Fed tahan suku bunga