Soreang, Kabupaten Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) bersama DPRD Kabupaten Bandung menyepakati Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Tahun Anggaran 2023 naik menjadi Rp6,69 triliun.
"Alhamdulillah kami bersama DPRD telah menyepakati bahwa RAPBD Perubahan 2023 ada peningkatan dari Rp4,7 triliun menjadi Rp6,69 triliun karena ada penambahan PAD. Kami tinggal menunggu evaluasi dari Gubernur," kata Bupati Bandung Dadang Supriatna, di Gedung DPRD Kabupaten Bandung, Soreang, Senin.
Dadang berharap proses evaluasi terhadap Rancangan APBD Perubahan Kabupaten Bandung oleh Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin tidak memakan waktu lama, sehingga anggaran APBD perubahan dapat efektif dilaksanakan pada bulan Oktober, November dan Desember mendatang.
Pada perubahan APBD yang sudah ditetapkan, dia berkomitmen untuk melakukan percepatan di tiga program prioritas akhir tahun 2023 ini.
Ketiganya yakni bidang pendidikan dan kesehatan, infrastruktur dasar terutama jalan dan pembangunan irigasi pertanian, serta pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).
"Ketiga program tersebut sangat krusial dan mendesak untuk dapat dituntaskan sebelum akhir tahun ini, agar segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kabupaten Bandung. Apalagi itu semua adalah pelayanan dan hak dasar masyarakat," kata Dadang.
Dadang menyebut telah menginstruksikan Sekretaris Daerah (Sekda), Asisten Daerah, dan Dinas PUPR untuk dapat melakukan upaya percepatan terhadap tiga program prioritas dalam jangka waktu kurang dari tiga bulan ke depan.
"Kalau saya bertemu masyarakat, urusan jalan dan jembatan ini selalu ditanyakan. Selain itu, irigasi pertanian dan persoalan SPAM ini yang sangat dibutuhkan masyarakat. Saya minta ini diselesaikan sebelum akhir tahun ini," kata Bupati.