Bandung (ANTARA) -
Terlebih, kata Bamsoet sapaan akrab Bambang Soesatyo, dalam masa tahun politik menjelang pemilihan umum (pemilu), baik pemilihan legislatif maupun pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Baca juga: Presiden Jokowi sebut situasi politik sudah saling panas antarkawan sendiri
"Saya yakin dan percaya dalam ruangan ini, baik kita, orangtua kita, sahabat kita, tetangga kita, teman-teman kita, pasti akan perbedaan pilihan. Baik pilihan dalam partai maupun pilihan siapa yang akan memimpin kita dalam lima tahun ke depan, kita harus gaungkan persatuan," kata Bamsoet yang juga merupakan Wakil Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila ini.
Bamsoet meyakini bahwa kini para pemuda, termasuk yang tergabung dalam organisasi massa Pemuda Pancasila, bisa menjaga persatuan tersebut meskipun berbeda bendera partai politik.
"Sebagai kader Pemuda Pancasila, doktrin kita jelas, kita tidak ke mana-mana tapi ada di mana-mana. Jadi kalian boleh masuk partai apapun, silahkan, tapi ketika bicara persatuan dan kesatuan bangsa, kita dalam satu komando," ucap Bamsoet.
Selain itu, Bamsoet mengatakan saat ini bangsa Indonesia telah menapakkan kaki pada fase bonus demografi, dengan komposisi demografi yang akan didominasi oleh penduduk berusia produktif.
Merujuk pada proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan bahwa puncak bonus demografi diperkirakan tercapai pada periode tahun 2025-2030 dan masih akan terjadi pada saat bangsa Indonesia memasuki tahun dengan proyeksi Indonesia Emas 2045.