Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, bersama Palang Merah Indonesia (PMI) Cianjur, menggencarkan pengasapan atau fogging guna menekan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang mencapai ratusan orang sejak Januari hingga Juli 2023.
Kabid Penanganan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Cianjur, dr Frida Layla Yahya di Cianjur, Rabu mengatakan sepanjang tahun 2023 tercatat 377 kasus DBD yang menimpa warga di sejumlah kecamatan di wilayah Cianjur utara, timur dan pusat kota.
"Sedangkan kasus tertinggi sejak tiga bulan terakhir, yakni bulan Mei sebanyak 52, bulan Juni sebanyak 65 dan Juli sebanyak 54, tidak ada korban meninggal dunia. Dibandingkan tahun lalu angkanya menurun, namun kasusnya masih tetap tinggi," katanya.
Tahun 2022 kasus penularan DBD dengan jumlah 545 kasus tersebar di tiga wilayah yang sama, sehingga pihaknya meminta warga untuk mencegah penularan penyakit DBD dengan cara rutin membersihkan lingkungan tempat tinggal mulai dari mengubur benda yang dapat menampung air.
"Bersihkan bak mandi seminggu sekali, perhatikan perabotan rumah tangga yang menampung air, gunakan kasa nyamuk di jendela, tidak menumpuk atau menggantung baju terlalu lama, rutin juga melakukan fogging melalui Dinkes Cianjur atau PMI Cianjur," katanya.
Sementara Markas PMI Kabupaten Cianjur, mendapatkan banyak permintaan sejak satu bulan terakhir untuk pengasapan mulai dari wilayah utara, pusat kota dan wilayah timur Cianjur karena tingginya kasus DBD seperti Kecamatan Karangtengah, Sukaluyu, Ciranjang, Haurwangi dan Cianjur.
"Setiap pekannya kami mendapat permintaan lima sampai enam lokasi di sejumlah kecamatan tersebut, kalau dihitung selama satu bulan terakhir lebih dari 30 permintaan fogging karena banyak warga yang terjangkit," kata staf PMI Cianjur, Teguh.
Dia menjelaskan, bagi warga yang membutuhkan fogging sebagai upaya antisipasi merebaknya DBD, dapat menghubungi Markas PMI Cianjur atau melayangkan surat permintaan secara resmi dengan stempel RT/RW dan desa setempat.