Cianjur, Jabar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur, Jawa Barat, meminta aparatur sipil negara (ASN) mulai dari dinas hingga kecamatan menjadi orang tua angkat bagi balita dan anak penderita stunting dengan target Cianjur bebas stunting tahun 2025.
Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur, Rabu, mengatakan penanganan stunting dengan melibatkan berbagai kalangan termasuk ASN di lingkungan Pemkab Cianjur mendapat peringkat terbaik di Indonesia karena angka stunting setiap tahunnya terus menurun.
Baca juga: Berbasis pangan lokal, Pemkab Cianjur turunkan angka stunting
"Saat ini angka balita penderita stunting di Cianjur tercatat sekitar 5.305 orang yang beberapa tahun sebelumnya masih di angka 186.726 anak. Ini sudah sangat menurun berkat upaya berbagai pihak dalam menekan angka stunting pada anak dan balita dengan memberikan nutrisi dan gizi tambahan," katanya.
Untuk menciptakan Cianjur bebas dari stunting, pemerintah daerah menggencarkan program orang tua asuh bagi anak dan balita yang mengalami stunting, terutama bagi ASN di kecamatan yang terdapat kasus stunting, sehingga proses perawatan dan pengobatan dapat dilakukan maksimal.
Ia mengatakan sebagian besar anak dan balita penderita stunting di Cianjur dari kalangan keluarga ekonomi lemah, sehingga kesulitan untuk mendapatkan atau membeli nutrisi dan gizi tambahan untuk anaknya, sehingga orang tua asuh dapat memberikan bantuan sampai mereka menginjak usia sekolah.