Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,2 persen pada 2024, dengan stabilitas ekonomi makro yang terus terjaga.
“Pertumbuhan ekonomi 2024 diperkirakan sebesar 5,2 persen. Stabilitas ekonomi makro akan terus dijaga. Situasi kondusif dan damai pada Pemilu dan Pilkada Serentak 2024 harus kita wujudkan demi meningkatkan optimisme perekonomian jangka pendek,” kata Presiden Joko Widodo dalam pidato penyampaian RUU APBN Tahun Anggaran 2024 dan Nota Keuangan pada Rapat Paripurna DPR RI Tahun Sidang 2023 - 2024 di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Rabu.
Proyeksi tersebut dijadikan sebagai asumsi dasar makro landasan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024.
Dari segi inflasi, Presiden akan tetap mengoptimalkan peran APBN untuk memitigasi tekanan inflasi, baik akibat perubahan iklim maupun gejolak eksternal. Inflasi diprediksi akan tetap terjaga pada kisaran 2,8 persen.
Penguatan struktur ekonomi juga didukung oleh Implementasi Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP), Undang-Undang Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah (UU HKPD), dan Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK).
Presiden menyampaikan sebagai dasar asumsi RAPBN 2024, rata-rata nilai tukar Rupiah diperkirakan bergerak di sekitar Rp15.000 per dolar AS.
Sementara itu, rata-rata suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun diprediksi pada level 6,7 persen.
“Koordinasi anggota Komite Stabilitas Sektor Keuangan akan selalu antisipatif dan responsif dalam menghadapi potensi gejolak eksternal,” ujar Presiden Joko Widodo.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Presiden: Pertumbuhan ekonomi diperkirakan capai 5,2 persen pada 2024