Dari tim Bandung, kapten tim Prawira Reza Guntara menyebut Pelita Jaya akan kesusahan melancarkan tembakan three point. "Siap-siap saja enggak nyaman nembak tiga-nya," kata dia.
Di lapangan, pada Final IBL 2023 yang digelar di Hall Basketball Senayan Jakarta pada Kamis (20/7), perseteruan kedua tim jauh dari kata main halus.
Pemain dari kedua tim saling menjatuhkan, friksi hampir terjadi pada seluruh pemain, lebih dari empat pemain melakukan empat pelanggaran, yang mana apabila sekali lagi melakukan pelanggaran maka akan dikeluarkan dari pertandingan.
Brandone Francis dari Prawira Harum Bandung adalah pemain yang dikeluarkan karena telah melewati batas toleransi melakukan pelanggaran. Bahkan pelanggaran terakhir yang dilakukannya adalah teknikal foul, yaitu protes kepada wasit terus menerus saat Pelita Jaya hendak melakukan free throw.
Dikeluarkannya Francis sebuah kerugian besar lantaran dia tidak akan bermain pada gim kedua di Bandung. Sepanas itulah pertandingan gim pertama Final IBL 2023.
Di luar lapangan, para suporter kedua tim tak kalah membara seperti di laga pertama. Pendukung Jakarta melontarkan ucapan bahwa Prawira mencapai final hanya "digendong" oleh Brandone Francis yang memiliki rata-rata poin per gim tertinggi pada IBL 2023.
Wargi Bandung pun tak kalah galak, menyebut Brandone Francis yang dikeluarkan di awal kuarter ketiga gim pertama, namun Prawira tetap bisa memenangi pertandingan di Jakarta. Bahkan di separuh babak kedua, Prawira menumbangkan Pelita Jaya dengan hanya menerjunkan pemain lokal.
"Basket bukan olahraga individu, ini olahraga tim," kata Reza Guntara usai Brandone Francis dikeluarkan.