Purwakarta (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengajak BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) menyasar tenaga kerja informal karena sebagian warga Jawa Barat bekerja di sektor UMKM.
"Saya sampaikan satu faktor kepada jajaran BPJS Ketenagakerjaan, 97 persen tenaga kerja di provinsi ini (Jawa Barat), bekerjanya di sektor UMKM," kata Ridwan Kamil saat peresmian apartemen transit di Kabupaten Purwakarta, Selasa.
"Jadi tenaga kerja di Jawa Barat yang bekerja di sektor formal atau industri hanya 3 persen," katanya.
Ridwan Kamil menyebutkan kalau sebenarnya pasar yang besar BP Jamsostek itu ialah tenaga kerja di sektor informal atau UMKM. Karenanya, ia menyarankan agar BP Jamsostek mengejar kepesertaan dari sektor informal tersebut.
Gubernur menyampaikan, sebagai bentuk dukungan Pemprov Jabar untuk BP Jamsostek dalam mengejar peserta dari sektor informal, pihaknya telah membayarkan premi ratusan tenaga pendidik keagamaan yang dimasukkan menjadi peserta BP Jamsostek
Direktur Utama BP Jamsostek, Anggoro Eko Cahyo, menyampaikan terima kasih atas dukungan Pemprov Jabar yang telah meng-cover premi ratusan tenaga pendidik di wilayah Jabar.
"Kami sampaikan terima kasih, karena BP Jamsostek butuh dukungan dari Pemprov Jabar untuk menyasar para pekerja di UMKM, termasuk pekerja bukan penerima upah," katanya.
Menurut dia, pada dasarnya BP Jamsostek berkewajiban meng-cover seluruh pekerja dari berbagai jenis, termasuk dari sektor UMKM. Sebab setiap pekerja wajib terlindungi.
Diakui kalau di Jawa Barat masih banyak pekerja bukan penerima upah yang belum menjadi peserta BP Jamsostek. Mereka yang belum banyak ter-cover BP Jamsostek di antaranya ojek online, petani, nelayan, pelaku UMKM.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gubernur Jabar ajak BP Jamsostek menyasar ke pekerja UMKM