Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sejumlah wilayah di Indonesia berpotensi hujan lebat dengan kecepatan lebih dari 50 milimeter pada Sabtu (24/6).
Berdasarkan laman resmi BMKG yang dikutip Antara di Jakarta, Sabtu, potensi hujan lebat diperkirakan terjadi di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, dan Banten.
Hujan lebat juga berpotensi dialami wilayah Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Koordinator Bidang Analisis Variabilitas Iklim BMKG, Supari menjelaskan peluang El Nino mulai terjadi di Indonesia menguat menjadi 80 persen pada Juni ini.
Oleh sebab itu, Supari meminta semua pihak harus mengantisipasi kekeringan, terutama pemerintah daerah yang potensi curah hujannya dengan kategori rendah.
Meski terdapat potensi hujan lebat, adanya El Nino menimbulkan potensi kebakaran hutan di sejumlah wilayah, yaitu Aceh, Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan Tengah.
“El Nino itu fenomena penyimpangan di Samudera Pasifik, perilakunya berbeda dari biasa. Sayangnya perilakunya tidak selalu sama setiap tahun, kadang lebih hangat dari normalnya atau kadang lebih dingin suhunya,” kata Supari.
Selain hujan lebat, beberapa wilayah di Indonesia hari ini juga diperkirakan mengalami angin kencang dengan kecepatan lebih dari 45 kilometer per jam, seperti Sumatera Selatan, Jawa Barat, Kalimantan Utara, dan Maluku.
Tak hanya hujan lebat dan angin kencang, potensi hujan disertai kilat dan petir atau hujan badai juga berpotensi terjadi di beberapa wilayah, yaitu Aceh, Riau, Sumatera Selatan, Jawa Barat, DKI Jakarta, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Maluku Utara, Maluku, dan Papua Barat.
Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menyebutkan ribuan warga mulai kesulitan air bersih pada musim kemarau tahun ini.
"Sejak beberapa hari terakhir, ada sekitar 1.200 warga Desa Cibenda, Kecamatan Ciampel yang sudah kesulitan air bersih," kata Kepala Pelaksana BPBD Karawang, Mahpudin, di Karawang, Rabu.
Dengan kondisi tersebut pihaknya melakukan pendistribusian air bersih ke Desa Cibenda sejak dua hari terakhir ini.
Ia berharap jajaran organisasi perangkat daerah terkait di Pemkab Karawang bisa ikut serta mendistribusikan air bersih untuk warga yang mengalami kekeringan di wilayahnya.
"Pada musim kemarau tahun ini, dampak dari El Nino, ada lima kecamatan yang berpotensi mengalami kekeringan atau kesulitan air bersih," kata dia.
Sejumlah daerah yang rawan kekeringan pada musim kemarau panjang sebagai dampak dari El Nino di antaranya Kecamatan Tegalwaru, Telukjambe Barat, Ciampel, Pangkalan dan Kecamatan Pakisjaya.
Untuk di Kecamatan Tegalwaru biasanya 2 desa yang rawan kekeringan yakni Desa Kutalanggeng dan Cintalanggeng.
Kemudian Kecamatan Pangkalan biasanya di Desa Jatilaksana. Lalu di Kecamatan Telukjambe Barat di Desa Wanajaya, Wanakerta dan sekitarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG: Beberapa wilayah di Indonesia berpotensi hujan lebat