Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat pesisir waspada potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 12-14 Juni 2023.
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," ujar Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan pola angin menjadi salah satu yang menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang tinggi.
Ia mengemukakan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari selatan-barat daya dengan kecepatan angin berkisar 3-15 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari timur-tenggara dengan kecepatan 5-20 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan selatan Pulau Jawa, Laut Jawa, Selat Makassar bagian selatan, Laut Banda dan Laut Arafuru," katanya.
Kondisi tersebut, lanjutnya, menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara, perairan barat Aceh, perairan Pulau Sawu-Kupang-Pulau Rote, Laut Sawu, Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba, Laut Natuna, Selat Karimata, perairan Pulau Belitung, Laut Jawa, perairan utara Jawa Timur, perairan selatan Kalimantan, Selat Makassar bagian selatan, Laut Bali, Selat Lombok bagian utara, Laut Sumbawa, perairan Kepulauan Sabalana-Kepulauan Selayar, Laut Flores.
Selain itu, perairan Baubau-Wakatobi, perairan Manui-Kendari, Teluk Tolo, perairan selatan Kepulauan Banggai-Kepulauan Sula, Laut Banda, perairan Pulau Buru-Pulau Ambon-Pulau Seram, Laut Seram, perairan Raja Ampat bagian utara, perairan Sorong bagian selatan, perairan Fakfak-Kaimana, perairan Agats-Amamapare, perairan Kepulauan Sermata-Kepulauan Tanimbar, perairan Kepulauan Kai-Kepulauan Aru, perairan Kaimana, Laut Arafuru dan Samudra Pasifik utara Papua Barat.