"Sekarang, reformasi birokrasi difokuskan tidak lagi hanya mengurusi masalah tata kelola yang cenderung administratif, tapi juga diarahkan mengejar dampak yang dirasakan rakyat, seperti soal kemiskinan," kata Anas, sebagaimana dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.
Hal tersebut dia sampaikan dalam forum bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan sejumlah jajaran pemerintah kabupaten serta kota se-Jawa Barat, di Bandung, Jumat.
Lebih lanjut, Anas menyampaikan saat ini, terdapat empat fokus dari implementasi reformasi birokrasi tematik, sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Empat fokus itu adalah pengentasan kemiskinan, peningkatan investasi, akselerasi digitalisasi pemerintahan, serta isu prioritas Presiden Jokowi, yakni penggunaan produk dalam negeri dan penekanan inflasi.
Berikutnya, Anas mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dapat menjadi panutan bagi pemerintah daerah lain dalam penerapan RB tematik, khususnya di bidang digitalisasi.
"Tapi digitalisasi ini tidak sama dengan aplikasi. Saya tekankan juga, tidak semua masalah warga harus dijawab dengan aplikasi baru. Dalam konteks ini, kami pilih Jabar karena Jabar kuat digitalisasi-nya. Ke depan, saya yakin bisa ada interoperabilitas dengan integrasi layanan dan pertukaran data yang mudah," tambah Anas.
Lebih lanjut, Anas menyampaikan saat ini, terdapat empat fokus dari implementasi reformasi birokrasi tematik, sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Empat fokus itu adalah pengentasan kemiskinan, peningkatan investasi, akselerasi digitalisasi pemerintahan, serta isu prioritas Presiden Jokowi, yakni penggunaan produk dalam negeri dan penekanan inflasi.
Berikutnya, Anas mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dapat menjadi panutan bagi pemerintah daerah lain dalam penerapan RB tematik, khususnya di bidang digitalisasi.
"Tapi digitalisasi ini tidak sama dengan aplikasi. Saya tekankan juga, tidak semua masalah warga harus dijawab dengan aplikasi baru. Dalam konteks ini, kami pilih Jabar karena Jabar kuat digitalisasi-nya. Ke depan, saya yakin bisa ada interoperabilitas dengan integrasi layanan dan pertukaran data yang mudah," tambah Anas.