Teguh mengatakan bahwa beberapa pos pengamatan curah hujan sudah mendeteksi penurunan curah hujan di bagian wilayah Bandung Raya.
"Perlu dipahami bahwa musim kemarau tidak berarti hujan akan tidak terjadi sama sekali, tapi tetap terjadi namun dengan frekuensi dan intensitas yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan musim hujan dan masa peralihan," kata dia.
Dia juga menyampaikan bahwa BMKG belum pernah mengeluarkan peringatan dini mengenai kondisi panas ekstrem karena menurut hasil pengamatan kondisi panas ekstrem belum pernah terjadi di wilayah Indonesia.
"Yang perlu dipahami adalah, pada musim kemarau tutupan awan akan lebih sedikit dibandingkan dengan musim hujan dan masa peralihan, sehingga sinar matahari akan lebih banyak mencapai permukaan bumi, yang menyebabkan cuaca terasa panas terik. Tetapi, suhunya tidak mencapai kategori ekstrem," kata dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG minta Bandung Raya waspadai kekeringan selama kemarau