Rangkaian detik-detik Waisak ditutup dengan pradaksina oleh para biksu dan umat Buddha, yakni berjalan mengelilingi Candi Borobudur sebanyak tiga kali.
Merawat Kerukunan
Pada Hari Raya Waisak, Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha Kementerian Agama Nyoman Suriadarma mengajak umat Buddha untuk merawat kerukunan antar-sesama manusia.
"Marilah kita jaga kerukunan umat dan keharmonisan," kata Suriadarma sebagaimana dikutip dalam keterangan pers kementerian di Jakarta, Minggu.
Suriadarma mengemukakan bahwa menjadikan perbedaan sebagai sebuah kekuatan merupakan bagian dari aktualisasi ajaran Buddha dalam kehidupan sehari-hari.
Ragam mazhab dalam agama, menurut dia, semestinya tidak menjadi penghambat terwujudnya keharmonisan dan kerukunan umat.
"Saya meyakini, jika negeri ini rukun, umat Buddha rukun, antaragama rukun, pasti negeri ini akan langgeng," kata dia.